Rabu, 10 Oktober 2012

Antosianin pada sayuran merah

 
Antosianin (bahasa Inggris:anthocyanin, dari gabungan kataYunani:anthos= "bunga", dancyanos= "biru") adalah pigmenlarutair yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen ini memberikan warna pada bunga,buah,dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga flavonoid, dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitupolifenol.
Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak ditemukanadalahpelargonidin,peonidin,sianidin, malvidin,petunidin, dan delfinidin.
Sayuran daun banyak dikonsumsi masyarakat luas sebagai sumber vitamin dan
gizi sehari-hari, berdasarkan warna daun sayuran ini dapat dikelompokkan menjadi
sayuran daun hijau dan sayuran daun merah. Warna merah, biru, dan ungu yang
terdapat pada buah, daun, atau bunga suatu tanaman dipengaruhi oleh pigmen
antosianin yang bagi tanaman berfungsi dalam membantu penyerbukan, bagi kesehatan
pigmen antosianin adalah sumber antioksidan, dan pewarna alami makanan. Kandungan
pigmen antosianin pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama cahaya
matahari (intensitas, panjang gelombang), suhu udara, nutrisi, dan pH.
Cahaya matahari yang dibutuhkan berbeda-beda untuk setiap pigmen tanaman.
Pembentukan pigmen antosianin dipacu oleh cahaya biru, biru-hijau, dan hijau (Loken,
and Herman, 2007). Salah satu cara untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang
diterima tanaman dengan penggunaan naungan paranet. Efek penggunaan naungan
dapat mengurangi cahaya yang diterima oleh tanaman dan menurunkan suhu udara
sehingga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen tanaman. Hipotesis yang
dikemukkakan adalah penggunaan naungan akan menurunkan kandungan antosianin
pada sayuran daun merah dan setiap sayuran daun merah memiliki kandungan
antosianin yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan di desa KarangWidoro, Kecamatan Dau, Malang dengan
ketinggian tempat 600 mdpl, kelembaban 60 – 70 % serta suhu rata-rata berkisar 22˚-
24˚C. Waktu pelaksanaan Mei – Agustus 2008. Penelitian menggunakan rancangan
petak terbagi dengan taraf naungan sebagai petak utama yakni Tanpa Naungan (N0),
Naungan 25 %(N1), dan Naungan 50%(N2). Jenis sayuran merah sebagai anak petak
terdiri dari Bayam Merah (S1), Selada Merah (S2), dan Kubis Merah (S3). Peubah
pengamatan terdiri dari pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu panjang tanaman, jumlah
daun, luas daun untuk bayam dan selada merah, bobot segar, bobot konsumsi, indeks
panen, dan diameter krop untuk kubis merah. Pengamatan juga dilakukan untuk
kandungan antosianin pada setiap jenis sayuran dengan tingkat naungan yang berbeda.
Data pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (Uji F), dan apabila berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi perlakuan naungan dan jenis
sayuran terhadap semua peubah yang diamati. Perlakuan naungan secara terpisah
berbeda nyata pada pengamatan tinggi tanaman panen, luas daun bayam merah dan
selada merah, diameter krop kubis merah dan kandungan antosianin. Pada perlakuan
jenis sayuran menghasilkan perbedaan nyata pada setiap peubah pengamatan. Hasil
pengamatan tinggi tanaman dan luas daun menunjukkan bahwa jenis sayuran bayam
merah dan pemberian naungan 50% saat panen memberikan hasil yang lebih tinggi.
Perlakuan pemberian naungan 25% memberikan hasil yang lebih baik pada pengamatan
jumlah daun panen bayam merah dan selada merah serta bobot segar, bobot konsumsi
serta indeks panen tanaman.
Perlakuan naungan 50 % mampu memberikan hasil lebih tinggi pada kandungan
antosianin pada semua jenis sayuran (bayam merah, selada merah, dan kubis merah)
dibandingkan perlakuan tanpa naungan dan naungan 25 %. Pada Jenis sayuran, kubis
merah memiliki hasil kandungan antosianin lebih tinggi dan selada merah memiliki
kandungan antosianin lebih rendah.

4 komentar:

  1. mengapa kandungan antosianin pada sayuran merah yang diberi naungan 50% lebih tinggi daripada kandungan antosianin yang diberi naungan 25%?

    BalasHapus
  2. menurut saya kandungan antosianin sayuran daun merah yang diberi naungan 50% lebih tinggi karena Kandungan pigmen antosianin pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama cahaya
    matahari (intensitas, panjang gelombang),dan suhu udara.
    apabila sinar matahari yang diterima sayuran merah sedikit maka kandungan antosianinnya banyak.
    karena sinar matahari yang bisa diterima oleh sayuran dinaungan 50% lebih sedikit daripada dinaungan 25% maka kandungan antosianinnya lebih banyak.

    BalasHapus
  3. kandungan antosianin pada tanaman juga dipengaruh oleh pH.
    pada pH rendah (asam) antosianin akan menghasilkan pigmen merah. sedangkan pada pH tinggi (basa) antosianin menghasilkan pigmen biru.
    jadi,menurut saya tanaman yang dibawah naungan berada disuasana asam sehingga kandungan antosianinnya banyak atau tinggi.

    BalasHapus
  4. saya setuju dengan komentar-komentar diatas.
    hanya igin menambahkan,bahwa kandungan antosianin juga dapat dipengaruhi oleh udara.
    dalam hal ini udara diasumsikan sebagai komponen utamanya berupa oksigen. zat warna antosianin yang terdapat pada tanaman tidak stabil dengan adanya oksigen.adanya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi antara antosianin dan oksigen yang mengakibatkan terjadinya perubahan struktur antosianin dengan ditandai terjadinya pengurangan intensitas warna.
    karena itu,tanaman yang berada dibawah naungan sedikit memperoleh oksigen,sehingga kandungan antosianinnya tinggi.

    BalasHapus