Rabu, 17 Oktober 2012

alkaloid


Alkaloid
                      Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit.  Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan, 1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.

Kandungan Senyawa Kimia dalam Kecubung

Morfologi Tanaman
Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.
Bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai Devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius. Sebab, daun kecubung berkhasiat anestesi. Terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.
Kegunaan Kecubung dari masa kemasa
Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi karena efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu. Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak, menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.
Kandungan Senyawa Kimia dalam Kecubung
                 Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, seperti pada tanaman Atropa belladona.Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
 Kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.
Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat, sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.
.
            Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

5 komentar:

  1. Bagaimana cara mengekstraksi atropin yang ada pada hampir seluruh bagian tanaman kecubung (mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya) ?

    BalasHapus
  2. alkaloida banyak sekali memiliki ragam pola ekstraksi jika ditinjau dari sifat basanya. Berdasarkan atas sifat ini, alkaloida di ekstrasi menggunakan dua cara, yaitu :
    1. ekstraksi dengan air dalam suasana asam
    2. ekstraksi dengan pelarut organik dalam suasana basa

    BalasHapus
  3. cara mengekstraksi atropin yaitu mengambil salah satu bagian kecubung,misalnya pada akar.akar tersebut dikeringkan dan dihaluskan sehingga membentuk serbuk.serbuk tersebut diekstraksi menggunakan pelarut organik yang sesuai.
    ekstrasi menggunakan dua cara, yaitu :
    1. ekstraksi dengan air dalam suasana asam
    2. ekstraksi dengan pelarut organik dalam suasana basa

    BalasHapus
  4. Alkaloid diekstrak dari tumbuhan yaitu daun, bunga, buah, kulit, danakar yang dikeringkan lalu dihaluskan. Cara ekstraksi alkaloid secara umumadalah sebagai berikut :a.

    Alkaloid diekstrak dengan pelarut tertentu, misalnya dengan etanol,kemudian diuapkan. b.

    Ekstrak yang diperoleh diberi asam anorganik untuk menghasilkan garamamonium kuartener kemudian diekstrak kembali.c.

    Garam amonium kuartener yang diperoleh direaksikan dengan natriumkarbonat sehingga menghasilkan alkaloid–alkaloid yang bebas kemudiandiekstraksi dengan pelarut tertentu seperti eter dan kloroform.d.

    Campuran – campuran alkaloid yang diperoleh akhirnya dipisahkan melalui berbagai cara, misalnya metode kromatografi

    BalasHapus
  5. kandungan atropinnya lebih banyak di balladona apa di kecubung?
    minta sarannya dong..

    BalasHapus